Sejarah R.A Kartini
Raden Adjeng Kartini adalah seseorang dari kalangan priyayi atau kelas bangsawan Jawa, putri Raden Mas Sosroningrat, bupati Jepara . Beliau putri R.M Sosroningrat dari istri pertama, tetapi bukan istri utama . Kala itu poligami adalah suatu hal yang biasa . Kartini lahir dari keluarga ningrat jawa. Ayah nya R.M.A.A Sosroningrat, pada mulanya adalah seorang wedana di Mayong .
Ibunya bernama M.A Ngasirah, putri dari Nyai Haji Siti Aminah dan Kyai Haji Madirono, seorang guru agama di Teluwakur, Jepara . Peraturan Kolonial waktu itu mengharuskan seorang bupati beristerikan seorang bangsawan . Karena M.A Ngasirah bukanlah bangsawan tinggi, maka ayahnya menikah lagi dengan Raden Ajeng Woerjan (Moerjam), keturunan langsung Raja Madura . Setelah perkawinan itu, maka ayah Kartini diangkat menjadi bupati di Jepara menggantikan kedudukan ayah kandung R.A Woerjan, R.A.A Tjitrowikromo .
Kartini adalah anak ke-5 dari 11 bersaudara kandung dan tiri . Dari kesemua saudara sekandung, Kartini adalah anak perempuan tertua . Beliau adalah keturunan keluarga yang cerdas . Kakeknya, Pangeran Ario Tjondronegoro IV, diangkat bupati dalam usia 25 tahun .
Oleh orangtuanya, Kartini disuruh menikah dengan bupati Rembang, Raden Adipati Joyodiningrat, yang sudah pernah memiliki tiga istri . Kartini menikah pada tanggal 12 Nov 1903 . Suaminya mengerti keinginan Kartini dan Kartini diberi kebebasan dan di dukung mendirikan sekolah wanita di sebelah timur pintu gerbang kompleks kantor kabupaten Rembang, atau di sebuah bangunan yang kini digunakan sebagai Gedung Pramuka . Anak pertama dan sekaligus terakhirnya, RM Soesalit, lahir pada tanggal 13 Sept 1904 . Beberapa hari kemudian 17 Sept 1904, Kartini meninggal pada usia 25 tahun . Kartini dimakamkan di Desa Bulu, Kecamatan Bulu, Rembang .
Berkat kegigihannya Kartini, kemudian didirikan Sekolah Wanita oleh Yayasan Kartini di Semarang pada 1912, dan kemudian di Surabaya, Yogyakarta, Malang, Madiun, Cirebon dan daerah lainnya . Nama sekolah tersebut adalah "Sekolah Kartini" . yayasan kartini ini didirikan oleh keluarga Van Deventer, seorang tokoh politik Etis . Presiden Soekarno mengeluarkan keputusan Presiden Republik Indonesia No 108 tahun 1964, tanggal 2 mei 1964, yang menetapkan Kartini sebagai pahlawan kemerdekaan nasional sekaligus menetapkan hari lahir Kartini, tanggal 21 April, untuk diperingati setiap tahun sebagai hari besar yang kemudian dikenal sebagai Hari Kartini .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar