Selasa, 02 Juni 2020

Sebuah Cerpen Mengenai Filosofi Musik


Filosofi Musik Milik Frans

Cerita ini terinspirasi dari teman sekelasnya namanya Frans . Dia pinter main musik terutama drum . Semua alat musik bisa dia mainkan, mukanya mirip Harry Potter . Dia salah satu dari 25 anak di kelas yang di idolakan .

Frans Pratama, laki-laki dengan postur tinggi berkulit pucat yang sering aku temui di persimpangan ruang musik itu, selalu terlihat misterius dengan kacamata berbentuk oval yang bertengger di hidungnya . Menurut rumor yang beredar, Frans mahir bermain gitar dan drum . Sudah banyak teman-temanku yang menemukan gambarnya di beberapa majalah .

Tap, tap, tap . Derap langkah kaki menggema, menandakan seorang tengah berjalan ke tempat persembunyianku . Dengan jantung bergetar, aku mulai membalikkan badan .

Mengintip lagi? kurasa kamu menaruh hati pada Frans? . aku menghembuskan nafas kasar, ketika menemukan Laras yang tengah berbicara padaku .

Tidak, aku hanya penasaran, apakah dia pandai bermain musik atau tidak? kau tahu kan, nilai musikku selalu buruk, elakku pada Laras dan ia hanya tersenyum geli melihat gelagat anehku . Jadi .. kamu mau mengikuti saran Pak Marno dan meminta Frans untuk mengajarimu? tanya Laras . Aku hanya mengedipkan mata singkat, tak berniat untuk membahas pembicaraan kami .

Ya, ku akui, aku hanyalah tipikal gadis rumahan yang lebih suka berkutat dengan buku-buku . Aku lebih suka menyentuh buku perpustakaan yang berdebu daripada harus menyentuh alat musik . Tidak, aku tidak membenci musik . Hanya saja aku tidak begitu tertarik ataupun berminat terhadap musik . Suara ku sumbang, tanganku tidak lihaii memainkan tuts-tuts piano apalagi musik lainnya . Namun, sesuai saran Pak Marno, aku harus belajar musik dengan Frans . Aku tidak bisa hidup dalam keadaan tertekan dan tak bisa memainkan alat musik .

Sudah seminggu ini aku belajar musik dengan Frans . Dimulai dari perkenalan di persimpangan ruang musik, perkenalan dengan anggota bandnya, dan pengenalan dengan nada-nada minor ataupun mayor yang hampir membuatku menutup telingan karena tidak paham sama sekali . Dan kali ini, untuk merayakan keberhasilanku dalam mempelajari kunci G pada alat musik gitar, aku sengaja mentraktirnya makan di kantin Bu Jakir . Terlalu berlebihan memang, tapi ini wujud terima kasihku karena ia mau meluangkan waktu untuk mengajariku .


Kalian tahu, belajar musik itu tidak sesulit dan serumit yang kamu bayangkan . Kamu hanya perlu menjadikan musik bagian dari dirimu, Frans memulai pembicaraan setelah makan siang kami . Banyak orang di dunia ini yang tidak mengerti musik sama sekali, tetapi dapat memainkan musik bahkan memiliki suara merdu . Yang kamu butuhkan hanya percaya diri dan yakin bahwa kamu bisa "kata Frans sembari berpamitan menuju kelasnya karena sebentar lagi bel masuk .

Aku masih menggumankan kata-kata terakhir dari Frans sebelum ia kembali ke kelasnya . "Percaya diri dan yakin bahwa kamu bisa" .

Ya, aku sadar orang yang berhasil belum tentu orang yang pintar, berbakat, ataupun menguasai segala hal, tetapi orang yang percaya pada kemampuannya sendiri dan mau belajar serta berusaha lebih keras lagi, ia pasti akan berhasil . Terima kasih Frans, karena telah mengajariku tentang musik yang selama ini terlihat membingungkan . Terima kasih Frans, karena telah mengajarkanku filosofi musik yang berkesan .



Nah dengan belajar memainkan alat musik juga bisa memberikan banyak manfaat lho.

Bermain musik dapat meningkatkan koordinasi tubuh, melatih konsentrasi, ketekunan, dan daya ingat. Kamu juga bisa mengikuti kursus yang menjanjikan satu ini di

Allegra Private Music Course untuk mendapatkan keahlian bermain musik.

Kamu juga bisa pilih kursus musik sesuai dengan minat kamu seperti bernyanyi, bermain piano, drum, gitar, biola, saxophone dan alat musik lainnya.


Dengan memiliki keterampilan di bidang musik, kamu juga berkesempatan menjadi guru musik atau bekerja sebagai pemusik lhoo .


Dan kami juga bisa dengan sistem online class loohh, yang gak kalah seru dengan les tatap muka .




Tidak ada komentar: