SELAMAT HARI BAHASA ISYARAT INTERNATIONAL
Setoap 23 september, dunia memperingati hari bahasa isyarat international sebagai salah satu kesempatan melidungi serta mendukung identitas ligistik dan keraguan budaya teman tuli maupun pengguna baha isyarat lainnya.
Bertetapan dengan hari bahasa isyarat international, Federasi tuli dunia (World Federation On The Deaf/WFD) menyelenggarakan tantangan pemimpin global (Global Leaders Challenge).
Tujuan agar pemimpin lokal, nasional, dan global dalam kementrian dengan asosiasi nasional teman tuli di setiap negara serta organisasi yang di pimpin turut mempromosikan bahasa isyarat.
Dengan begitu, asosiasi nasional teman tuli bisa memperoleh kesempatan membangun serta memelihara kolaborasi berkelanjutan bersama para pemimpin politik mereka lewat pengguna baha isyarat.
Dengan begitu, asosiasi nasional teman tuli bisa memperoleh kesempatan membangun serta memelihara kolaborasi berkelanjutan bersama para pemimpin politik mereka lewat pengguna baha isyarat international.
Namun secara global, europea of the deaf dalam situasinya menjelaskan tidak ada bahasa isyarat yang universal di dunia, termasuk indonesia.
Justru mereka mendapati dalam sebuah negara memungkinkan memiliki lebih dari 1 bahasa isyarat misalnya negara yang memiliki lisan sama seperti jerman dan austria juga tidak memiliki hanya satu bahasa isyarat.
Hal tersebut bisa terjadi karena bahasa isyarat merupakan bahasa alami yang memiliki sifat linguistik, sama seperti bahasa lisan. Akan tetapi, bahasa isyarat memiliki struktural berbeda.
Oleh karena itu, biasanya teman tuli menggunakan bahasa isyarat international dalam pertemuan international. Meskipun begitu, bahasa isyarat international tidak sekompleks bahasa isyarat alami memiliki lokasikon terbatas.
Ragam bahasa isyarat di dunia berdasarkan situasi resmi perserikatan bangsa-bangsa (PBB), WFD mengatakan bahwa ada sekitar 72 juta orang memiliki masalah pendengaran di dunia. Secara bersamaan atau kolektif, teman tuli memiliki 300 bahasa isyarat yang berbeda di seluruh dunia.
Dulu indonesia sendiri terdapat 2 jenis bahasa isyarat yang kerap di gunakan, yaitu sitem bahasa isyarat indonesia (SIBI) dan bahasa isyarat indonesia (Bisindo).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar